Synopsis The Woman in the Yard (2025)


Film ini dimulai dengan seorang wanita bernama Ramona (diperankan oleh Danielle Deadwyler) yang sedang menonton rekaman video dirinya berbicara dengan mendiang suaminya, David (Russell Hornsby). Dalam video tersebut, David berbicara tentang rumah mereka, betapa pentingnya rumah itu bagi mereka, dan bagaimana ia ingin memberikan nama pada tempat tinggal mereka sebagai simbol cinta dan kenangan mereka.

Namun, kehidupan Ramona berubah drastis setelah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa David. Akibat kecelakaan tersebut, Ramona mengalami cedera yang membuatnya lumpuh, dan mobil yang hancur akibat insiden itu masih terparkir di depan rumah, seperti monumen bisu dari tragedi yang menghantui hidupnya. Ia kini tinggal dalam keterasingan bersama kedua anaknya, Taylor (Peyton Jackson) dan Annie (Estella Kahiha). Namun, kehilangan David telah meninggalkan luka mendalam dalam dirinya, menjadikannya seorang ibu yang dingin, tegas, dan berjarak dengan anak-anaknya. Ditambah lagi, rumah mereka kehilangan aliran listrik, membuat anak-anak semakin bosan dan frustrasi.

Di tengah kejenuhan dan kekakuan suasana rumah, tibalah sesuatu yang nggak masuk akal. Seorang wanita misterius (Okwui Okpokwasili) muncul entah dari mana, duduk santai di halaman depan, seolah-olah sedang menunggu sesuatu. Ramona keluar dengan wajah penuh tanda tanya, mencoba mencari tahu siapa dia dan apa yang dia lakukan di sana. Dengan ekspresi seperti orang yang baru bangun dari mimpi buruk, Wanita itu bertanya dengan nada kebingungan, "Bagaimana aku bisa sampai di sini?" Tapi belum sempat Ramona merasa kasihan, wajah Wanita itu berubah drastis. Ia menatap Ramona tajam, suara bergetar seperti kilatan petir, "Hari ini adalah harinya," sambil menunjukkan telapak tangannya yang berlumuran darah. Ya ampun, ini mulai mirip film horor kelas atas!

Ramona langsung pasang mode ibu singa. Ia berusaha melindungi anak-anaknya dari kehadiran Wanita itu. Tapi sayangnya, Taylor si anak sulung malah mulai curiga. Pertengkaran pecah, Ramona yang emosinya sudah di ujung tanduk akhirnya melempar sesuatu ke arah Taylor. Annie, si anak bungsu, makin ketakutan dan memilih kabur ke sudut rumah, menjauh dari ibunya sendiri.


Taylor, yang sudah terbakar rasa penasaran dan kemarahan, mengambil senapan dan pergi ke luar untuk menghadapi Wanita misterius itu. Dengan langkah santai tapi penuh aura mengancam, Wanita itu mendekat dan tanpa basa-basi mengatakan bahwa Ramona telah menyembunyikan sesuatu tentang malam ketika ayah mereka meninggal. Taylor terdiam. Saat Ramona berhasil menemukan Annie dan mencoba mendekat, Taylor menatapnya penuh kebencian dan menuntut kebenaran keluar dari mulut ibunya sendiri.

Lalu, boom! Kilas balik membawa kita ke malam yang naas itu. Ramona dan David sedang makan malam di luar rumah, dan suasana berubah menjadi ajang curhat habis-habisan. Ramona, yang merasa hidupnya hanya berkutat dengan kewajiban dan tanggung jawab, mulai mempertanyakan semua keputusan mereka. David berusaha menenangkannya, tapi Ramona yang menyetir sambil emosi kehilangan fokus dan… kecelakaan pun tak terhindarkan. Pengakuan itu keluar dari mulut Ramona, membuat hati anak-anaknya hancur berkeping-keping.

Saat itu juga, Wanita misterius mulai beraksi. Bayangannya hidup, benda-benda di rumah beterbangan seperti ada tornado dadakan. Ramona buru-buru membawa anak-anaknya ke loteng, tapi Wanita itu terus mengejar. Rumah berubah menjadi kegelapan total, dan tiba-tiba wajahnya yang penuh luka muncul di hadapan Annie. Dengan suara lembut yang justru bikin merinding, ia berkata, "Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin membawamu pulang."

Lalu, entah bagaimana, semuanya berbalik. Sekarang Ramona-lah yang berada dalam posisi Wanita itu. Seolah-olah ia mengalami kejadian ini dari sudut pandang yang berbeda, bertanya, "Bagaimana aku bisa sampai di sini?" Sementara di loteng, ia mencoba meyakinkan Annie agar mengikutinya. Ini bukan hanya horor biasa, ini mulai masuk ke ranah psikologis yang bikin kepala pusing.

Ketegangan mencapai titik didih saat Ramona akhirnya berhadapan langsung dengan Wanita itu. Wanita itu tampaknya ingin Ramona mengakhiri hidupnya sendiri dengan senapan, tapi sebelum pelatuk itu ditarik, ia mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan: ia ada di sana karena Ramona pernah berdoa meminta kekuatan untuk bisa bertahan mengurus anak-anaknya sendirian. Wanita itu bukan hantu yang ingin mencabut nyawa, tapi lebih seperti ujian kejiwaan yang harus Ramona lewati. Saat Ramona menyadari hal ini dan memilih untuk tetap hidup, Wanita itu menghilang begitu saja.

Taylor dan Annie kembali ke rumah, menemukan ibu mereka masih hidup dan, yang lebih penting, masih bersama mereka. Mereka bertiga saling berpelukan, dan seakan alam semesta memberi restu, listrik di rumah mereka pun kembali menyala. Saat mereka melihat papan nama di depan rumah bertuliskan "Iris Haven," seolah ini menjadi simbol bahwa mereka telah menemukan tempat yang benar-benar bisa disebut rumah.

Adegan terakhir menampilkan lukisan wajah Wanita misterius itu di dalam rumah. Di bawahnya, ada nama "Ramona" yang tertulis terbalik. Sebuah pesan tersirat bahwa Wanita itu adalah refleksi dari dirinya sendiri, ketakutan yang selama ini ia coba sembunyikan, dan kini, akhirnya ia berdamai dengan masa lalunya.

Dan begitulah, kisah yang awalnya hanya soal ketegangan berubah menjadi perjalanan introspektif yang bikin merinding tapi juga bikin mikir dalam-dalam. Sebuah horor yang bukan hanya soal hantu, tapi juga tentang pertarungan batin yang sesungguhnya.


Posting Komentar

0 Komentar