Synopsis Pabrik Gula (2025)


Teror di Pabrik Gula

Tanggal Rilis: 31 Maret 2025 (Indonesia)
Sutradara: Awi Suryadi
Produser Eksekutif: Shania Lakhaiani
Produser: Manoj Punjabi
Skenario: Laila Nurazizah
Perusahaan Produksi: MD Pictures

Latar Belakang Karakter:

Endah (22 tahun) – Si Indigo Tanpa SadarSeorang gadis desa yang pintar dan punya kepekaan lebih terhadap hal-hal mistis, meskipun awalnya dia nggak sadar dengan kemampuannya. Dia datang ke pabrik gula buat bantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Sejak kecil, dia sering dapat firasat aneh, tapi selalu mengabaikannya—sampai kejadian di pabrik ini bikin dia sadar kalau dia punya ‘kelebihan’.

Fadhil (25 tahun) – Si Kakak yang Bertanggung JawabPekerja keras dan selalu berusaha jadi pemimpin di kelompok ini. Dia ikut kerja di pabrik gula buat nabung biaya kuliah adiknya. Sifatnya logis dan selalu cari penjelasan rasional buat kejadian aneh di pabrik—sampai akhirnya dia sendiri kena teror dan mulai percaya ada ‘sesuatu’ di tempat ini.

Dwi (24 tahun) – Si Pembual yang Kena SialPunya sifat sok tahu dan suka bercanda, tapi kadang-kadang kelewatan. Dia sering nggak percaya sama hal mistis dan malah ngejek cerita-cerita seram. Ironisnya, dia jadi korban pertama yang mengalami kejadian tragis di pabrik, tersedot ke dalam mesin penggilingan tebu dengan cara yang nggak masuk akal.

Hendra (27 tahun) – Si Pendiam yang Punya RahasiaHendra orangnya nggak banyak omong, tapi sebenarnya dia menyimpan rahasia tentang masa lalu pabrik ini. Kakeknya dulu pernah kerja di sini dan sering cerita tentang kejadian aneh. Tapi Hendra nggak pernah benar-benar percaya—sampai dia mengalami sendiri dan harus menghadapi ketakutannya.

Wati (23 tahun) – Si Cewek Kepo yang BeraniSifatnya penasaran tingkat dewa. Kalau ada yang aneh, pasti dia yang pertama pengen nyari tahu. Makanya dia yang pertama kali nemuin sumur angker di belakang pabrik. Walaupun sering nekat, Wati sebenarnya gampang panik kalau udah berhadapan langsung sama hal-hal gaib.

Ningsih (26 tahun) – Si Ibu-Ibu Pekerja KerasNingsih udah menikah dan punya anak kecil di kampung. Dia ikut kerja di pabrik gula buat nambah penghasilan keluarga. Dia tipe yang nggak percaya sama hantu, tapi begitu dia mulai melihat bayangan aneh di ladang tebu, kepercayaannya langsung goyah. Naluri keibuannya bikin dia selalu berusaha melindungi teman-temannya, terutama Endah.

Franky (28 tahun) – Si Perantau yang MisteriusBerbeda dari yang lain, Franky bukan warga asli desa, dia datang dari kota buat cari kerjaan sementara. Orangnya cuek dan nggak terlalu banyak ikut campur, tapi dia punya pengalaman seram waktu kecil yang mirip dengan kejadian di pabrik ini. Saat mulai mendengar suara anak kecil nangis di gudang penyimpanan, dia sadar kalau masa lalunya kembali menghantuinya.

Dampak Kejadian pada Karakter:

Endah mulai menerima kepekaannya terhadap dunia gaib, tapi kini dia dihantui perasaan takut bahwa makhluk dari pabrik bisa mengikutinya ke rumah.


Fadhil yang awalnya skeptis berubah menjadi lebih percaya dengan hal mistis, tapi dia juga trauma berat setelah melihat teman-temannya mati satu per satu.

Hendra merasa bersalah karena dia sebenarnya tahu tentang sejarah pabrik, tapi memilih diam. Setelah kejadian ini, dia berjanji untuk menggali lebih banyak tentang masa lalu keluarganya.

Wati yang dulunya kepo jadi sangat tertutup dan takut akan hal-hal gaib. Dia sering mengalami mimpi buruk dan bahkan mempertimbangkan untuk pergi ke dukun buat membersihkan dirinya dari energi negatif.

Ningsih yang awalnya hanya ingin cari uang buat keluarganya, kini dihantui ketakutan bahwa apa yang terjadi di pabrik bisa berdampak pada keluarganya di rumah.

Franky menjadi lebih tertutup dan lebih waspada terhadap tempat-tempat yang memiliki sejarah kelam. Dia merasa bahwa kejadian ini berhubungan dengan masa lalunya yang masih misterius.

Dwi yang jadi korban pertama, meskipun sudah meninggal, sosoknya masih muncul dalam mimpi teman-temannya sebagai peringatan bahwa sesuatu dari pabrik mungkin belum benar-benar hilang.

Sinopsis Lengkap

Jadi, ada sekelompok pekerja musiman yang lagi nyari cuan di pabrik gula pedesaan. Mereka ini Endah, Fadhil, Dwi, Hendra, Wati, Ningsih, dan Franky. Awalnya, kerjaan mereka ya biasa aja—nggiling tebu, makan, tidur, repeat. Sampai suatu malam, Endah mendadak bangun dan ngeloyor ke luar, kayak ada yang manggil. Besoknya, dia diketemuin di ladang tebu, linglung kayak abis diajak ngobrol sama jin.

Nah, sejak kejadian itu, suasana di pabrik mulai nggak asik. Orang-orang pada dapet mimpi serem, mesin suka mogok sendiri, dan paling gila, Dwi ketelen mesin penggiling tebu tanpa ada yang ngerti gimana caranya. Panik dong! Tapi nggak ada yang bisa kabur karena kerjaan belum kelar dan bos mereka galak.

Wati, yang punya feeling nggak enak, mulai kepo dan jalan-jalan ke belakang pabrik. Eh, malah nemu sumur tua yang auranya nggak enak banget. Pas dia ngintip ke dalam, ada sosok item matanya nyala merah, terus... wuuush! Ngilang gitu aja. Wati cerita ke gengnya, tapi ya dasar manusia, pada nggak percaya. Sampai akhirnya Ningsih mulai ngeliat bayangan-bayangan aneh di ladang, dan Franky denger suara anak kecil nangis di gudang penyimpanan. Nah lho!

Karena udah nggak kuat diteror, Fadhil dan Hendra pun nyari dukun di desa sebelah. Kata dukun itu, pabrik ini berdiri di atas kerajaan setan yang udah dihancurin dulu kala. Harusnya, ada ritual buat ngejaga ketentraman tempat ini, tapi udah lama nggak ada yang lakuin. Ya pantes aja setannya ngamuk!

Puncaknya, sumur belakang pabrik tiba-tiba ngehembusin kabut hitam dan dari dalemnya keluar makhluk serem tinggi gede, tangannya panjang kayak mau ngasih pelukan maut. Paniklah semua! Satu per satu mulai hilang dalam kegelapan. Tapi Endah, si cewek indigo dadakan, tiba-tiba dapet vision—dia inget pernah dikasih tahu sama sosok wanita putih buat bakar kemenyan dan taburin garam di sekitar sumur.

Tanpa banyak cincong, Endah, Fadhil, dan Wati langsung gercep jalankan ritualnya. Saat garam ditebar dan kemenyan dibakar, makhluk-makhluk itu makin ngamuk, tapi lama-lama mereka tersedot ke dalam tanah. Boom! Hilang!

Paginya, yang selamat bisa dihitung jari. Pabrik itu mendadak kayak bangunan terbengkalai yang udah lama ditinggalin. Mereka pun cabut dengan mental koyak, janji nggak bakal balik lagi.

Tapi, di kejauhan, dari dalam sumur, ada suara pelan...

"Kita ketemu lagi, ya..."

Siap buat nonton dan teriak bareng? Jangan lupa tandain tanggal rilisnya: 31 Maret 2025!


Posting Komentar

0 Komentar